isro mi'rat bagian 6
yang berupa darah dan di lemparin batu.Maka berkata Kanjeng Nabi kepada Malak Jibril:”Apa ini wahai Jibril”?kepada malak Jibril menanyakan tentang kejadian tersebut.Maka menjawab Malak Jibril:”Itu adalah perumpamaan orang-orang yang suka makan barang riba”.kepada Kanjeng Nabi.
Kemudian Kanjeng Nabi bertemu lagi dengan seorang laki-laki yang keadaan nya laki-laki itu sedang mengumpulkan kayu kering untuk masak sampai-sampai laki-laki itu tidak kuat untuk membawa nya dan di tambah lagi ditambah lagi terus menerus sanmpai laki-laki itu tidak kuat membawa kayu kering itu.Maka berkata Kanjeng Nabi:”Apakah ini wahai Jibril”/ kepada Malak Jibril menanyakan kejadian yang di lakukan laki-laki itu.Maka Malak Jibril menjawab:”Laki-laki itu adalah umat mu yang suka ketitipan amanat yang tidak pernah di sampaikan,sampai-sampai amanat itu mandarah daging dan di tanggung semua amanat itu oleh laki-laki itu.Semua nya itu akan di balas di akhirat sebagaimana laki-laki itu lakukan”.Kepada Kanjeng Nabi di jelaskan.Maka bisa di Tarik sebuah kesimpulan orang-orang yang suka menumpuk-numpuk harta yang tidak amanah maka akan seperti itu.
Kemudian Kanjeng Nabi dating kepada suatu kaum,berpapasan yang dimana kaum tersebut lidah dan bibir nya digunting lalu dibalikin lagi lidah dan bibir nya seperti semula dan di gunting lagi dan di balikin lagi terus menerus begituh.Maka berkata Kanjeng Nabi:”Siapakah mereka wahai Jibril”?kepada Malak Jibril menanyakan kejadian kaum tersebut.Maka menjawab Malak Jibril:”Itu adalah ulama-ulama tukang fitnah(ulama-ulama yang suka berdakwa dan ceramah ) yang dimana ulama-ulama itu menyampaikan kepada umat nya tapi ulama itu sendiri tidak melukan nya malah lalai dengan apa yang mereka ucapkan”,kepada Kanjeng Nabi.Mereka adalah umat mu para ulama yang suka berkata tapi tidak sesuai dengan pekerjaan nya.
Setelah melewati dua kaum tersebut yaitu seorang laki-laki yang ngumpulin kayu bakar/kering sampai-sampai tidak kuat membawa nya dan kaum yang bibir dan lidah nya di gunting,Dimana ketika Kanjeng Nabi melewati kaum yang dimana kuku-kuku mereka dari tembaga yang lancip dan tajam kuku nya.Kaum tersebut memcakar-cakar muka dan dada nya sendiri(tubuh nya sendiri) dengan kuku nya yang dari tembaga.Maka berkata Kanjeng Nabi,”Siapa mereka wahai Jibril”’kepada Malak Jibril menanyakan yang dilakukan kaum yang dilihat Kanjeng Nabi.Maka menjawab Malak Jibril,”Mereka adalah orang-orang yang suka makan daging manusia dan itu adalah bukti kejadian nya bagi mereka”.kepada Kanjeng Nabi atas pertanyaan Kanjeng Nabi.
Kemudian Kanjeng Nabi melanjutkan perjalanan nya kembali dan bertemu dengan batu kecil yang dimana dari batu tersebut keluar banteng yang besar(batu kecil mengelurkan banteng yang besar) dan benteng tersebut ingin masuk lagi kedalam batu yang kecil itu.Maka tidak bisa masuk lagi itu banteng kedalam batu yang kecil.Maka bertanya Kanjeng Nabi,”Apakah ini wahai Jibril”kepada Malak Jibril menanyakan kejadian apa yang dilihat oleh Kanjeng Nabi.Maka menjawab Malak Jibril,”Itu adalah seorang laki-laki dari umat mu dimana dia berbicara dengan ucapan yang sombong maka celakalah bagi diri nya”,kepada Kanjeng Nabi.Disinih menjelaskan keluar ucapan dari diri nya atau mulut nya maka kemudian dimana ditarik lagi ucapan nya maka itu tidak bisa ucapan tersebut untuk balik lagi.Maka janganlah menjadi tong kosong.
Maka melanjutkan lagi Kanjeng Nabi akan perjalanan nya dan ada yang memanggil Kanjeng Nabi dari arah sebelah kanan,”wahai Muhamad nengok sinih lihat saya,saya meminta kepada mu tapi kamu tidak mengasih’,seperti itu suara panggilan nya.Maka berkata Kanjeng Nabi,”Apakah itu wahai Jibril”,kepada Malak Jibril menanyakan siapakah seseorang yang memanggil kKanjeng nabi dari arah sebeah kanan.Maka menjawab Malak Jibril,”Itu adalah panggilan Yahudi dimana bawasan nya kamu apabila kamu menjawab panggilan nya pasti umat kamu bakal cencerung seperti Yahudi(orang Yahudi)”,kepada Kanjeng Nabi.Alhamdulilah Kanjeng Nabi tidak menjawab panggilan Yahudi tersebut,ada nya panggilan tersebut menjadi iktibaran(pelajaran) bila kita selalu bermewah-mewah maka secara tidak langsung kita mengikuti panggilan Yahudi.Kehidupan nya bergelamoran atau bermewah-mewa
Comments
Post a Comment