isro mi'rat bagian 3
Kanjeng Nabi menjawab:”Iya”,kepada Malak Jibril,tanda Kanjeng Nabi akan mengikuti kalimat-kalimat yang akan di ajarkan oleh Malak Jibril kepada Kanjeng Nabi untuk mengusir Jin Iprit.Berkatalah Malak Jibril:”Aku berlindung dari Zat Allah Yang Maha Mulya dari kalimat-kalimat Alloh Yang Maha Sempurna yang tidak ada salah Nya,akan memberikan jalan kebenaran dari pada perkara yang jelek yang turun dari langit ke langit dan dari perkara jelek yang Alloh ciptakan di muka Bumi(yang keluar dari muka bumi) dan dari fitnah perjalanan malam dan siang dan tidak aku cari perjalanan yang baik kecuali perjalanan Alloh”,maka Kanjeng Nabi pun mengikuti ucapan kalimat-kalimat yang diajarkan oleh Malak Jibril.Maka kemudian setelah Kanjeng Nabi mengucapkan apa yang diajarkan oleh Malak Jibril maka Jin Iprit pun kabur dari hadapan Kanjeng Nabi ,obor Jin Iprit pun padam.
Disinih kita diajarkan oleh perjalanan Isro Mi’rat nya Kanjeng Nabi ketika bertemu dengan Jin Iprit,yaitu ketika kita melakukan amal ibadah yang baik semoga Alloh membalas dengan kebaikan yang banyak dan bila kita melakukan amal keburukan maka Alloh akan membalas Nya dengan kejelekan atau keburukan,maka takutlah kita kepada Alloh dan meminta perlindungan kepada Alloh akan segala sesuatu keburukan karna sesungguh nya jalan Alloh lah yang kita cari ketika kita hidup di dunia ini,semoga Alloh Ta’ala menunjukan jalan kepada kita umat Kanjeng Nabi untuk mendapatkan surga Alloh Ta’ala yang sebenar nya diri kita tidak layak sebagai orang Yang banyak maksiat kepada Alloh tapi semoga-moga Alloh menjadikan diri kita layak untuk masuk kedalam surga milik Alloh Ta’ala.Amien ya rabbal alamiin.
Melanjutkan perjalanan lagi Kanjeng Nabi bersama Burok dan Malak Jibril,sampai kepada sebuah kaum dimana kaum tersebut nanem sehari dan sehari langsung memanen nya yang dimana waktu itu setelah memanen nya maka kemudian di tanem lagi.Disinih dijelaskan selesai bercocok tanam satu hari lalu dipanen satu hari dan hari berikut nya di bercocok tanem lagi.Hakikat dari hal ini adalah satu hari cukup merasa puas yang cukub memenuhi kebutuhan manusia (kebutuhan perut),setelah bercocok tanam lalu berpuasa sampai bisa di panen hasil bercocok tanam nya dan setelah di panen kemudian di tanem lagi,tidak memikirkan untuk besok nya.Besok mah bagaimana lagi aja.Maka seteletah menemukan apa yang dimiliki maka merasa puas itu lah yang disebut ahli Juhud.
Janganlah meninggalkan kasaf atau usaha,Alloh mah mengetahui apa yang kita lakukan baik yang zohir atau pun yang di dalam hati dan dipikirkan kita.Dapat disimpulkan ketika hasil usaha atau bercocok tanam nya dipanen para ahli Juhud merasa cukup dan melanjutkan ibadah.Itulah kelakuan para ahli Juhud yang tidak mengejar-ngejar dunia.Maka berkatalah Kanjeng Nabi:”Wahay Jibril,apakah ini Jibril(yang dilihat Kanjeng Nabi tadi tentang orang-orang Juhud)”,kepada Malak Jibril.Menjawablah Malak Jibril:”Mereka itu adalah orang-orang Juhud yang bisabililah yang berjalan di jalan Alloh atau agama Alloh atau orang-orang yang mencari kemulyaan dengan jalan Alloh atau yang mengtauhudkan Alloh dan di ganjar berlipat-lipat dengan tujuh ratus kebaikan”,kepdada Kanjeng Nabi.Perkara yang orang Juhud lakukan mencari nafkah dari suatu perkara maka bermula suatu perkara tersebut akan dilipat gandakan(ganti)
Kemudian Kanjeng Nabi menemukan batu yang sangat wangi,berkatalah Kanjeng Nabi:”Wahay Jibril,apakah ini yang wangi”?,kepda Malak Jibril.Lalu menjawab Malak Jibril:”ini adalah wangi nya Siti Masitoh ,tukang sisir rambut nya anak perempuan Firaun”,kepada Kanjeng Nabi.
Ketika Siti Masitoh sedang menyisirkan rambut nya anak Firaun,lalu sisir nya jatuh dan Siti Masitoh mengambil nya.Maka berkatalah Siti Masitoh:”Dengan nama Alloh,semoga Alloh membinasakan Firaun”,ketika Siti Masitoh mengambil sisir yang jatuh.Maka berkatalah anak Firaun:”Apakah ada Tuhan selain bapak ku”?,kepada Siti Masitoh.Menjawablah Siti Masitoh:”Ada Tuhan selain bapak mu yaituh Allah SWT”,kepada anak Firaun.Menjawablah anak Firaun:”Maka bagaimana bila hal ini aku ceritakan kepada bapak ku”?,kepada Siti Masitoh.Jawab Siti Masitoh:”Maka,ceritakan sajalah”,kepada
Comments
Post a Comment